Bikin Cafe Rasa Rumah Design

Gue masih inget, pertama kali nongkrong di café kecil di daerah Jakarta Selatan. Tempatnya nggak gede-gede amat, tapi begitu duduk, gue langsung ngerasa kayak di rumah sendiri. Musiknya pelan, tanaman di mana-mana, ada cahaya matahari yang masuk dari skylight, dan aroma kopi campur kayu bakar yang bikin tenang. Gue cuma pesan cappuccino, tapi rasanya kayak dikasih pengalaman lengkap tentang “bagaimana hidup seharusnya dijalani dengan pelan-pelan.”

Di situlah gue sadar, bahwa desain interior café itu bukan cuma soal estetik. Tapi soal rasa.

Dan lo tahu apa yang lebih menarik? Desain café zaman sekarang udah makin ngikutin pola pikir orang-orang yang cari tempat bukan buat makan doang. Tapi buat healing, kerja, ngobrol, bahkan nyendiri. Nggak heran kalau jasa-jasa interior seperti Arskal dan Kisi Contractors sekarang juga mulai bikin paket khusus buat café dan ruang komersial, karena demand-nya gede banget.

Nah, buat lo yang pengen bikin café sendiri atau cuma pengen update wawasan soal desain café kekinian, nih gue ceritain tren dan konsep interior café yang lagi naik daun, pakai gaya ngobrol aja biar lebih nyantol.

1. Sentuhan Alam: Natural, Nyaman, Nggak Ribet

Café dengan tema natural lagi jadi primadona. Lo bisa liat sendiri di beberapa tempat hits Jakarta: mereka pakai banyak unsur tanaman, dinding unfinished, kursi rotan, sampai kayu solid yang dibiarkan polos tanpa cat.

Konsep ini bukan asal gaya. Di balik tampilannya yang “raw” ada filosofi: back to nature. Biar pas kita duduk, kita ngerasa kembali ke akar. Keren ya?

Beberapa jasa interior seperti moeyinterior saja bahkan menyarankan penggunaan furnitur lokal berbahan kayu jati muda atau bambu sebagai elemen utama. Selain lebih tahan lama, tampilannya juga ramah lingkungan dan jauh dari kesan pabrik.

2. Industrial Urban: Ala Pabrik, Tapi Cozy

Gue sempet ngobrol sama salah satu desainer interior di acara design talk waktu itu. Katanya, desain industrial tuh bukan sekadar gaya, tapi bentuk perlawanan. Lo bayangin, tembok bata yang nggak dilapisi plester, pipa-pipa air yang sengaja dibiarkan terlihat, dan lampu gantung bohlam kuning yang kesannya kayak ruangan workshop.

Tapi justru itu dia: estetiknya ada di ketidak sempurnaannya. Konsep ini cocok buat lo yang pengen café berkarakter, dan punya cerita. Kisi Contractors misalnya, mereka punya paket desain interior semi-industrial untuk ruang 30-50m², dan menurut mereka ini cocok buat pengusaha muda yang pengen tampil beda tapi tetep hemat budget.

3. Skandinavia Minimalis: Bersih, Tenang, Terstruktur

Lo pernah nggak duduk di café yang segalanya terasa pas? Mejanya rapi, warna-warnanya kalem (biasanya putih, abu, coklat muda), dan semua barang terasa punya tempatnya sendiri?

Itu dia gaya Skandinavia. Sebuah pendekatan minimalis yang tetap hangat. Konsep ini banyak dipakai café-café yang menyasar segmen eksekutif muda atau digital nomads. Gue pribadi suka banget sama style ini karena nggak bikin mata capek. Dan cocok banget buat café kecil di apartemen atau ruko.

Kisi Contractors punya paket interior apartemen studio mulai 27 jutaan, dan menurut mereka, desain Skandinavia termasuk yang paling banyak dipilih karena fleksibel dan gampang dipadukan sama perabotan IKEA (yes, lo nggak salah denger).

4. Instagram Spot: Foto Dulu, Baru Ngopi

Jaman sekarang, lo buka café tanpa mikirin spot foto? Wah, siap-siap ditinggal pelanggan. Serius. Konsumen sekarang suka banget sama tempat yang punya satu “signature corner” — entah itu mural lucu, sofa vintage warna pastel, atau neon sign bertulisan nyeleneh.

Moeyinterior Interior bahkan pernah bikin café mungil yang dindingnya khusus dikasih cermin besar dengan lighting keemasan. Tujuannya? Satu: biar ruangan terkesan lebih luas. Dua: biar selfie-nya maksimal.

5. Cahaya Alam: Nggak Cuma Hemat Listrik, Tapi Juga Mood Booster

Salah satu café favorit gue di Bandung punya skylight gede banget di atas ruang tengah. Pagi-pagi, sinar matahari masuk pelan-pelan, menyentuh meja kayu dan cangkir kopi. Gue ngerasa kayak lagi di film indie. Efeknya? Gila. Gue jadi betah banget.

Cahaya alami ini penting banget dalam desain café. Bukan cuma hemat listrik, tapi juga bikin mood pengunjung jadi lebih tenang. Menurut Kisi Contractors, pencahayaan adalah elemen yang kadang dilupain padahal krusial banget, terutama buat ruangan kecil.

6. Furnitur Modular: Fleksibel dan Hemat Tempat

Café yang bisa berubah-ubah bentuk ruangannya? Yes, itu tren baru juga. Furnitur modular, kayak bangku panjang yang bisa dibagi jadi beberapa kursi kecil, atau meja lipat yang bisa disusun jadi communal table, itu semua jadi idola.

Terutama buat café yang ada di apartemen atau ruko ukuran mungil. Lo bisa hemat tempat tapi tetap fungsional.

7. Konsep “Work Café”: Nongkrong Sekalian Ngetik

Sekarang banyak café yang desainnya udah disesuaikan buat kerja. Nggak cuma soal meja besar dan colokan, tapi juga desain ruangan yang punya akustik bagus, lighting yang nggak silau, dan bahkan rak-rak kecil buat simpan laptop.

Moeyinterior bahkan pernah bantu desain ruang café yang juga nyatu sama coworking space kecil, lengkap dengan bilik rapat transparan. Gokil, kan?

8. Desain Nggak Harus Mahal, Tapi Harus Strategis

Lo mungkin mikir, “Wah ini butuh budget gede kali ya?” Padahal enggak juga. Kisi Contractors contohnya, mereka punya paket hemat buat ruang komersial kecil dengan harga terjangkau, tapi tetap pakai material yang awet dan desain yang matang.

Kuncinya adalah paham siapa target market lo, dan konsep apa yang cocok buat mereka. Jangan asal tiru café Instagram, tapi nggak nyambung sama identitas brand lo sendiri.

Penutup: Café yang Enak Itu Bukan Cuma Soal Rasa Kopi

Dari pengalaman gue, desain interior café itu mirip kayak bikin rumah. Lo harus mikirin fungsi, suasana, dan cerita yang pengen lo sampaikan. Entah lo suka gaya natural, industrial, atau minimalis, semuanya bisa jadi keren — asal lo tahu arahnya ke mana.

Dan buat lo yang serius mau bikin café, saran gue sih jangan ragu pakai jasa profesional. Karena desain itu bukan cuma soal cantik, tapi juga soal ngatur alur pergerakan orang, pencahayaan, akustik, dan kenyamanan.

Kalau café lo bisa bikin orang lupa waktu, berarti lo udah menang.

Leave a Comment

Scroll to Top