
Beberapa waktu lalu, gue pindah ke apartemen mungil. Mungil, dalam artian kalau tidur terlalu miring, bisa nyentuh kulkas. Dan kulkasnya, kalau dibuka, langsung berhadapan sama pintu kamar mandi. Intinya, apartemen ini kecil. Tapi ya, namanya juga hidup. Kadang kita harus belajar bahagia dari ruang sempit. Kayak hati yang sempit pas liat mantan nikah duluan.
Nah, di apartemen inilah gue mulai kenal yang namanya kitchen set minimalis.
Awalnya gue kira kitchen set tuh cuma urusan emak-emak yang doyan masak. Tapi ternyata, kitchen set adalah bagian penting dari rumah yang kecil. Lebih penting dari Netflix. Karena Netflix nggak bisa masak mie rebus jam 2 pagi. Kitchen set bisa.
Kitchen Set Itu Apa Sih?
Kitchen set adalah satu paket perabotan dapur yang terdiri dari kompor, kabinet atas-bawah, rak piring, laci sendok, bahkan kadang ada lampu temaram biar suasana masak jadi kayak syuting film Korea. Tujuannya jelas: bikin dapur lebih rapi, bersih, dan fungsional. Nah, yang minimalis itu adalah versinya yang lebih ringkas, hemat tempat, tapi tetap kece.
Bayangin kayak pacar ideal: nggak makan banyak ruang, multifungsi, dan enak dipandang. Gitu.
Kenapa Harus Minimalis?
Gini, bro dan sis. Rumah zaman sekarang, apalagi di kota besar, makin kecil. Kalau dulu rumah bisa punya dapur kayak di sinetron Indosiar, sekarang dapurnya seukuran meja belajar. Jadi, yang penting bukan gede-gedean, tapi pinter-pinteran ngatur ruang.
Kitchen set minimalis datang sebagai solusi dari para arsitek yang mungkin dulu juga pernah tinggal di kos-kosan 3×3 meter. Mereka ngerti derita kita. Jadi, mereka ciptakan kitchen set yang kecil, tapi maksimal.
Contohnya, lemari atas yang bisa muat panci, sendok, bumbu dapur, bahkan rahasia dapur kayak sambal buatan mantan. Semua ada tempatnya.
Desain: Simpel Tapi Elegan
Desain kitchen set minimalis biasanya simpel. Warnanya dominan putih, hitam, atau kayu natural. Nggak banyak ornamen. Nggak ada ukiran naga-nagaan. Tapi justru di situ letak keindahannya. Clean look, katanya.
Kalau kamu orangnya moody, pilih warna netral biar nggak bosen. Atau tambahkan sedikit aksen warna emas, biar dapur kesannya mahal. Padahal budget-nya mepet.
Dan yang paling penting: pencahayaan. Tambahin lampu LED di bawah kabinet atas. Selain bikin terang, juga cocok buat selfie sambil masak. Bisa update Instagram, #chefvibes padahal lagi ngaduk mie instan.
Material: Jangan Asal Murah
Nah, ini bagian yang sering dilupain. Banyak orang mikir, “Ah, kitchen set yang penting murah.” Nggak salah sih, tapi salah besar juga. Karena kitchen set itu sering kena air, uap panas, bahkan minyak goreng yang tumpah karena kamu terlalu semangat goreng nugget jam 11 malam.
Pilih material yang tahan lama, kayak HPL (High Pressure Laminate) atau PVC. Jangan pakai triplek biasa. Triplek itu kalau kena air bisa ngembang, kayak hati pas liat notifikasi “hai, apa kabar?” dari mantan.
Fungsi-fungsi Ajaib
Salah satu hal yang bikin gue cinta sama kitchen set minimalis adalah betapa fungsionalnya dia. Laci-lacinya bisa dibagi sesuai kategori: sendok di sini, piring di sana, bumbu di situ. Ada juga rak tersembunyi buat tempat gas, rak tarik buat bumbu, sampai tempat sampah yang nyatu sama laci. Efisien banget.
Gue pernah nemu kitchen set yang punya laci rahasia buat nyimpen cemilan. Kayak punya brankas kecil. Gak semua orang tahu letaknya, cuma yang punya. Jadi kalau temen main ke rumah, mereka nggak tahu lo nyetok ciki rasa rumput laut dua dus. Hehe.
Tips Beli atau Bikin Kitchen Set Minimalis
Kalau kamu sekarang lagi naksir kitchen set dan pengen punya juga, ini beberapa tips dari pengalaman pribadi:
- Ukur Ruang Dapur dengan Akurat
Jangan kira-kira. Jangan pakai feeling. Ukur pakai meteran beneran. Karena salah ukuran 5 cm aja bisa bikin lemari nggak bisa dibuka. Lo mau masak, eh malah jadi ninja buka laci dari samping. - Tentukan Layout
Ada beberapa tipe layout: L-shape, single wall, U-shape, galley. Kalau ruangnya kecil, biasanya pakai single wall. Tapi kalau agak lega, bisa L-shape biar ada space buat naro microwave atau air fryer. - Pilih Tukang yang Berpengalaman
Jangan cuma karena temen lo bilang “tukang ini murah”, lo langsung oke. Liat dulu hasil kerja sebelumnya. Karena kitchen set itu investasi. Salah bikin, nyesel dua tahun ke depan. - Jangan Lupakan Ventilasi
Dapur minimalis bisa jadi neraka dunia kalau nggak ada ventilasi. Sediakan cooker hood atau exhaust fan. Biar waktu lo goreng teri, tetangga nggak kira rumah lo kebakaran. - Perhatikan Detail Kecil
Contoh: pilih handle laci yang ergonomis, engsel soft-close biar gak bunyi “DUAK!” tiap nutup laci. Detail kecil gini yang bikin dapur nyaman dipakai.
Dapur, Tempat Cerita Dimulai
Percaya atau nggak, dapur itu tempat cerita dimulai. Gue pernah masak bareng pasangan, pertama kali. Dapur sempit, tapi kita masak bareng, saling dorong-dorongan kayak drama Korea. Akhirnya ayam gosong, tapi hati jadi hangat.
Atau waktu sendirian, masak nasi goreng pakai bahan seadanya. Sambil dengerin lagu mellow. Dapur kecil itu jadi tempat kontemplasi. Kitchen set minimalis nggak cuma tentang perabot. Tapi tentang ruang di mana lo bisa jadi versi dewasa dari diri lo. Yang bisa masak sendiri. Ngeracik bumbu. Nyuci piring. Dan bersyukur.
Penutup: Kecil Tapi Berarti
Dari pengalaman gue, kitchen set minimalis bukan cuma soal gaya hidup kekinian. Tapi tentang bagaimana kita bisa menyiasati keterbatasan dengan cerdas. Kayak hidup, yang kadang sempit, tapi bisa dibikin nyaman kalau kita tahu caranya.
Jadi, buat lo yang lagi tinggal di tempat kecil, jangan sedih. Dapur kecil bukan berarti impian kecil. Justru dari dapur kecil itulah, lo bisa mulai perjalanan panjang. Siapa tahu, dari dapur mungil itu, lo jadi food blogger sukses. Atau punya channel YouTube masak yang ditonton jutaan orang.
Karena dalam hidup, yang minimalis bukan berarti minimal arti. Kadang, justru yang kecil itu yang paling ngena.
Selengkapnya : Desain Interior Kitchen Set Moeyinterior.id