
Gue inget banget pertama kali nongkrong di café yang desainnya keren banget, gue sampe ngerasa bersalah kalo cuma pesen es kopi susu doang. Bayangin, tempatnya semi-outdoor, banyak tanaman hijau, lampu gantung bergaya industrial, terus musiknya kayak playlist Spotify “Acoustic Chill Vibes”. Dari situ gue mikir, “Gila sih, interior café sekarang bukan cuma soal meja dan kursi, tapi udah kayak panggung buat healing dan foto-foto.
Ternyata, tren design interior café yang lagi hits emang makin ke sini makin serius. Gue riset ke sana kemari, mulai dari moeyinterior.id dan hasilnya: desain café udah jadi bagian dari gaya hidup. Jadi, buat lo yang pengen buka café, atau cuma pengen nongkrong biar feed Instagram makin kece, sini gue ceritain tren desain café yang lagi naik daun sekarang.

1. Konsep Natural: Biar Ngopi Sekalian Nyatu Sama Alam
Lo pernah masuk café yang penuh tanaman, trus tiba-tiba ngerasa damai, kayak abis meditasi? Itu bukan kebetulan. Sekarang banyak café pakai konsep biophilic design, yaitu desain yang mengintegrasikan elemen alam ke dalam ruangan. Mulai dari pot-pot tanaman gantung, vertical garden, sampai furnitur dari rotan atau bambu.
Menurut moeyinterior, desain kayak gini bikin pengunjung betah karena kesannya adem dan earthy banget. Nggak heran, karena suasana kayak gini cocok buat generasi yang haus healing tapi bokek ke Bali.
Tips buat yang mau bikin café natural:
- Gunakan material alami (kayu, bambu, rotan).
- Tanam banyak tanaman indoor, yang low-maintenance (kayak monstera, lidah mertua, dll).
- Gunakan pencahayaan alami sebisa mungkin.
2. Minimalis Skandinavia: Simpel, Tapi Mahal
Desain café minimalis dengan sentuhan Skandinavia lagi digandrungi. Konsep ini punya tiga kunci utama: warna netral, fungsi maksimal, dan kenyamanan. Biasanya, warna-warna yang dipakai putih, abu, atau coklat muda. Meja dan kursinya dari kayu terang, bentuknya simpel tapi manis.
Dekoruma bilang, tren ini cocok buat café kecil yang punya space terbatas. Karena desainnya nggak ribet, ruangan jadi keliatan lega, dan kesan elegannya dapet. Dan yang paling penting: cocok banget buat yang suka upload foto flatlay kopi!
Fun fact: Skandinavia style ini banyak dipakai di café-café Jepang dan Korea juga, jadi nggak heran kalau desain ini terasa “Instagrammable” banget.
3. Industrial Urban: Buat Lo yang Ngerasa Jiwa Lo Street Banget
Café dengan konsep industrial tuh biasanya penuh elemen besi, beton ekspos, dan lampu bohlam kuning yang menggantung. Konsep ini ngasih kesan edgy, maskulin, dan agak rebel dikit—kayak lo baru keluar dari garasi band indie dan langsung ngopi sambil diskusiin Marx.
Menurut Opaper, konsep ini cocok buat anak muda urban yang suka nongkrong lama sambil kerja remote. Soalnya, vibe-nya nggak terlalu formal, tapi tetap fungsional.
Ciri khas interior industrial café:
- Dinding bata ekspos atau semen aci.
- Pipa-pipa besi yang dibiarkan terbuka.
- Meja kayu tua dikombinasi dengan kursi logam.
4. Rustic Tropis: Nongkrong Serasa di Pedesaan Tropis
Kalau lo suka nuansa santai, rustic tropis bisa jadi pilihan. Bayangin meja kayu yang nggak dilapisi cat, lantai dari semen natural, atap alang-alang, dan kipas angin gantung dari rotan. Konsep ini sangat cocok buat café terbuka yang pengen kasih sensasi “balik ke alam.”
Kasflo menyebut, desain ini sering dipakai di daerah wisata seperti Ubud atau Lombok. Tapi sekarang, di Jakarta pun udah mulai banyak café yang pakai konsep ini buat narik pelanggan yang pengen vibes-nya beda dari mal.
5. Multifungsi: Café Sekaligus Ruang Kerja
Karena gaya kerja hybrid makin populer, banyak café yang menyulap ruangannya jadi semi coworking space. Meja panjang buat kerja bareng, colokan di tiap sudut, dan WiFi yang ngebut jadi bagian dari desain yang wajib. Opaper bilang, ini cara café bertahan di tengah tren kerja fleksibel.
Café kayak gini cocok buat:
- Freelancer yang bosen kerja dari rumah.
- Mahasiswa yang pengen belajar tapi sambil minum matcha latte.
- Ibu-ibu arisan yang pengen bawa laptop juga (biar kelihatan sibuk).
6. Pencahayaan Itu Segalanya
Lo bisa punya meja dari kayu jati kelas A dan kursi retro impor, tapi kalau pencahayaannya salah—semua bisa kelihatan suram. Maka dari itu, pencahayaan (baik alami maupun buatan) jadi aspek penting dalam desain interior café masa kini.
Gunakan kombinasi pencahayaan ambient dan accent:
- Ambient: untuk pencahayaan umum, biasanya pakai lampu plafon.
- Accent: buat highlight spot tertentu seperti rak kopi, tanaman hias, atau mural.
Dan inget, lampu kuning lembut bikin wajah lo lebih glowing pas selfie. Ini penting.
7. Dinding Instagramable: Foto Dulu, Baru Minum
Banyak café sekarang paham bahwa dinding bukan cuma pembatas ruangan—tapi juga alat marketing gratis. Dinding yang punya mural unik, kutipan lucu, atau warna pastel kekinian bisa jadi magnet buat pelanggan foto-foto dan upload ke Instagram.
Dekoruma nyaranin pake konsep accent wall: satu sisi dinding didesain berbeda (misalnya dengan wallpaper floral, tekstur batu bata, atau cermin besar) buat dijadikan spot foto.
8. Furnitur Modular: Biar Fleksibel
Karena space café sering terbatas, desain yang fleksibel itu penting. Furnitur modular—yang bisa dipindah, disusun ulang, atau dilipat—jadi solusi jitu buat ngatur ulang ruangan sesuai kebutuhan.
Misalnya:
- Bangku panjang yang bisa disusun membentuk L.
- Meja kecil yang bisa disatukan jadi communal table.
- Rak display yang sekaligus bisa jadi pembatas ruangan.
9. Digital Touch: Café Zaman Sekarang Nggak Cuma Soal Kopi
Opaper nyorot tren café yang mulai masukin teknologi ke interior mereka. Mulai dari self-ordering kiosk, digital menu board, sampai meja dengan charging station. Desain ini nggak kelihatan high-tech banget, tapi fungsional.
Buat generasi digital native, ini penting banget. Karena ngopi tanpa update story tuh, kayak makan mie instan tanpa bumbu.
Kesimpulan: Café Adalah Cerita, Bukan Sekadar Tempat
Setiap elemen dari design interior café yang lagi hits bukan cuma estetika—tapi juga pengalaman. Café yang sukses bukan cuma karena kopinya enak, tapi juga karena pengunjung merasa “ini gue banget.”
Mau pilih konsep natural yang hijau, industrial yang rebel, atau minimalis yang elegan—semua balik lagi ke cerita apa yang lo mau sampaikan lewat ruangan itu.
Kalau lo pemilik café, inget: desain interior bukan cuma buat bikin cantik, tapi juga bikin orang betah, balik lagi, dan cerita ke temennya.
Dan kalau lo cuma pengunjung kayak gue? Nikmati aja kopi lo, foto secukupnya, dan jangan lupa bayar.